“Saya
serukan Bangsa Indonesia untuk contoh masyarakat Toraja, mereka
selesaikan semua permasalahan dengan damai, mencegah konflik, itulah
yang ingin di hadirkan di negeri kita tercinta ini,” kata Presiden SBY
menyampaikan kekagumannya terhadap adat istiadat Toraja saat melakukan
kunjungan, Kamis (20/2).
Menginjakkan kaki di Tana Toraja,
Presiden SBY mengikuti serangkaian upacara selamat datang yang dikenal
bernama Lettoan hingga upacara kematian Rambu’ Solo Randan Batu serta
menerima gelar Tominaa Ne Sando Tato. Gelar ini diberikan diharapkan
membawa karunia Tuhan dan Presiden SBY senantiasa menjadi bijaksana dan
arif.Terpukau dengan kekayaan budaya Toraja, Presiden SBY instruksikan menteri dan gubernur terkait untuk terus kembangkan sektor pariwisata dan infrastruktur untuk peningkatan kemudahan akses ke Toraja.
Selain mengikuti berbagai rangkaian upacara adat khas Tana Toraja, Presiden SBY juga sempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, termasuk dengan seorang nenek, Marta Pangaleon, yang berumur 110 tahun yang sangat menunggu kehadiran Presiden SBY.
Nenek Marta adalah seorang warga Kete Kesu yang menjadi saksi sejarah peradaban Indonesia mulai jaman penjajahan Belanda, Jepang, Perang Kemerdekaan, Masa Revolusi, Reformasi dan hingga saat ini.
"Saya
kira ini the best in the world" ucap Presiden SBY seusai meninjau areal
pemukiman dan pemakaman Ke’te Kesu yang telah dinominasikan sebagai
salah satu warisan budaya dunia, Kamis (20/2), di desa Pantanakan Lolo,
Kecamatan Kesu, Kabupaten Tana Toraja Utara.
Ke'te Kesu adalah
salah satu cagar budaya pariwisata yang telah diakui dunia. Usia areal
ini telah mencapai 700 tahun. Rumah atau tongkonan yang berderet di
dalamnya merupakan rumah panggung tertua di Tana Toraja. Dengan
demikian, perlindungan permanen terhadap warisan ini merupakan
kepentingan utama bagi masyarakat internasional secara keseluruhan.
“Apakah
Londa sudah didaftarkan ke UNESCO atau belum? Jika belum, segera
daftarkan situs ini sebagai warisan budaya dunia,” instruksi Presiden
SBY dalam kunjungan ke pemakaman Londa Tana Toraja, Rabu (21/2) pagi.
Presiden SBY juga menginstruksikan menteri dan pemerintah daerah untuk
mendukung pengembangan pariwisata daerah setempat.
Presiden SBY
bahkan menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum untuk segera membuat
pelebaran jalan untuk akses masuk ke situs tersebut sehingga bisa
menambah jumlah wisatawan yang mengunjungi Londa.Di Londa, Presiden SBY dan Ibu Ani menyaksikan pemandangan menakjubkan suatu pemakaman yang berupa tebing-tebing berlubang, dan pada setiap lubang terlihat Erong, peti-peti penyimpan mayat. Warna-warni coklat dan cerah dari peti-peti itu membuat pemandangan sangat memukau.
Artikel Terkait :
SBY menyerukan Indonesia mencontoh masyarakat Toraja
SBY dan Ibu Ani untuk Pertama Kalinya Menyaksikan Pemakaman Adat Toraja
Presiden Perintahkan Sejumlah Menteri Bantu Kembangkan Toraja
Presiden: Semoga Gelar Adat Toraja Membawa Berkah
0 Comment "SBY : Indonesia perlu mencontoh masyarakat Toraja"
Posting Komentar
bagaimana tanggapan anda sangmane...